Bagi penggemar musik tanah air, baik itu grup band maupun solo pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kalian mengenai lagu-lagunya yang memiliki makna begitu dalam di balik pembuatannya.
Nah, grup band atau solo yang memiliki lagu-lagu enak, teduh, mellow dan memiliki makna didalamnya adalah "Payung Teduh." Payung Teduh sendiri lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di sebuah Teater Pagupon dan gemar sekali nongkrong bareng di kantin FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, mereka adalah Is dan Comi.
Kedua orang ini gemar sekali bermain musik dan nongkrong bersama di kantin, selasar gedung kampus, tepi danau hingga acara event-event di luar kampus. Secara tidak sadar kebersamaan yang sudah terjalin kuat ini, telah menguatkan karakter bermusik mereka dan telah disadari bagi orang-orang sekitar yang sering menyaksikan mereka bermain musik bersama.
Maka dari itu, pasti kalian sudah mengenalinya bukan dan grup band Payung Teduh ini sudah memberikan cita rasa baru di industri musik Indonesia ini. Tapi by the way, ternyata dari sekian banyak lagu-lagu yang dihasilkan oleh Payung Teduh, ada satu lagu yang memang sangat teduh, mudah didengar dan memiliki makna yang begitu dalam.
Lagu tersebut muncul dari album kedua mereka "Dunia Batas", yaitu Resah. Mengapa lagu ini mimin kasih tau, karena selain membuat teduh dan mudah di dengar, lagu ini ternyata memiliki sebuah cerita mitos di balik lirik lagunya yang mengayun-ayun. Pada suatu hari, salah satu personil Payung Teduh, Aziz Kariko atau Comi yang juga seorang dosen, menceritakan pengalamannya kepada mahasiswanya.
Jadi ceritanya itu berawal, pada saat Coki sedang hiking bersama teman-temannya. Suatu ketika, ada salah satu teman laki-lakinya yang curhat kalau dia itu sedang dilanda kegalauan akibat masalah cinta dengan pasangannya. Namun katanya, ditengah perjalanan temannya itu menghilang dan semuanya sibuk mencari keberadaannya.
Akan tetapi, karena kesusahan mencarinya dan engga ketemu-ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu di pos selanjutnya. Karena tak kunjung datang, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari kembali. Tak berselang lama, teman yang hilang ini akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tergantung di atas pohon.
Kemudian, pada saat orang ini hendak di evakuasi dari atas pohon, ternyata di kantong bajunya itu ada sepucuk surat yang berisi puisi. Nah, penggalan dari puisi itulah kemudian dimasukkan ke dalam lirik lagu Resah. Bagi kalian yang belum tau lagunya, yuk mari kita telaah satu per-satu liriknya:
Di mulai dari lirik pertama, yang bunyinya itu "Aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap.
Coba kalian fokus pada dua kata ini, "hujan" dan "malam gelap". Setelah kalian fokus kepada dua kata tersebut, menurut kalian nih, jika kalian ingin pergi bersama pacar atau orang yang kalian sayangi, mungkinkah kalian akan pergi saat hujan dan malam gelap? Kemungkinannya akan sangat kecil. Kemudian, ketika malam Minggu hujan aja pasti kalian bingung kan, apalagi kalau malam-malam. Nah maka dari itu, kata "malam gelap" disini kalau menurut mimin lebih mengarah pada dunia yang lain, bukan dunia kita.
Lihat Music Selengkapnya
Tahukah kalian dibalik indahnya karya lagu2 payung teduh ternyata terdapat cerita mistis dibalik dibuatnya lagu yang berjudul Resah, cerita ini sempat menghebohkan dunia maya dan menjadi bahan perbincangan para netizen ada yang bilang lagu ini enak didengar tetapi jika tahu cerita sebenarnya dibalik diciptakannya lagu ini tak sedikit yang merinding.
Awal mula ceritanya terdapat ada sekelompok teman yang sedang mendaki dan satu diantara orang tersebut yang berinisial X terdapat masalah cinta.
Singkat cerita dalam beberapa waktu si X ini tiba-tiba menghilang dari teman-temannya dan mereka mulai merasa khawatir mereka mencari kesana kemari tak lama teman-temannya akhirnya pun menemukan si X yang sudah tergelantung di sebuah pohon dan mereka menemukan sebuah catatan puisi, dan catatan puisi itulah menjadi sebuah lagu yang berjudul Resah.
Tentunya kalian pasti tidak asing dengan lirik ini "Aku ingin berdua denganmu Di antara daun gugur" banyak yang bilang daun gugur tersebut dikonotasi sebagai wafat, kalau kita samakan dengan cerita sebelumnya orang yang berinisial X diakibatkan sang kekasih yang telah meninggal dunia duluan, dan si X ingin selalu bersama sang kekasihnya.
Dan lirik selanjutnya juga mengerikan "Aku menunggu dengan sabar Di atas sini, melayang-layang" pernahkah kalian melihat orang gant*ng dir* menapak ke lantai atau tanah pernyataan ini semakin diperkuat dengan lirik selanjutnya yang berbunyi "Tergoyang angin menantikan tubuh itu" bagaimana pendapat kalian?.
Jujur saya merinding setelah tahu cerita dibalik lagu payung teduh yang berjudul Resah ini, sebelum saya tahu saya sangat menikmati lagu tanpa pernah terfikirkan ada cerita mistis dibalik lagu ini, apakah kalian merinding juga?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Music Selengkapnya
Lirik Lagu & Kunci Gitar / Chord Payung Teduh - Resah